Yang paling utama adalah: berpartipasi dalam membentuk NKRI.Kata kuncinya; merdeka.Merdeka dari penjajah.
Kiri=pro rakyat, memperjuangkan keadilan sosial.
Kebangkitan nasional atau zaman pergerakan: Tokoh-tokoh generasi Semaun,Tan Malaka,Haji Misbach,Ali Archam,dll.Paling depan dalam barisan kiri,aktif menulis dalam pers pergerakan.Organisasi seperti Serikat Islam (kemudian kirinya berubah menjadi Serikat Rakyat), Serikat Buruh Kereta Api dll,itu kelompok pelopor dalam mengorganisasi kekuatan dalam masyarakat.Ide-ide demokrasi,sosialisme atau keadilan sosial,dsb menjadi dikenal dan mulai diperjuangkan dengan cara-cara modern (partai, serikat buruh, pers, karya sastra,mengolah ide-ide dari luar,dst).
Zaman normal (pasca pemberontakan-26): tetap bergerak dalam penindasan keras.Amir mendirikan Gerindro yang bergerak melawan jepang di bawah tanah.Usaha mengorganisir kaum buruh di Surabaya,Jakarta,dll jalan di bawah tanah.Sebagian aktivis Perhimpunan Indonesia di Belanda aktif juga bergerak di Belanda.
Revolusi; Pimpinan Partai Sosialis (Syahrir dan Amir) menjadi perdana menteri pertama dan kedua.Kader muda seperti Aidit,Lukman,Nyoto,Sumarsono,Sudisman,dll aktif dalam gerakan bawah tanah melawan jepang dan kemudian melawan Belanda.Ide-ide dasar seperti demokrasi dan keadilan sosial yang sudah diperjuangkan kelompok kiri sejak Kebangkitan Nasional menjadi landasan membangun megara yang baru ,dua ide itu masuk dalam pancasila,
Pasca pengakuan kedaulatan: mengorganisir kaum tani,ksum buruh,wanita,pemuda,seniman,menerbitkan pers yang memperjuangkan kepentingan rakyat,memperjuangkan persamaan hak bagi wanita,cuti hamil,melawan rasialisme,membela etnis minoritas dll.
Dekade 60-an awal: Barisan depan dalam perjuangan menjalankan Land Reform dan Labor Reform, di garda depan dalam melawan neokolonialisme,kolonialisle dan imperialisme (Nekolim).
Dekade 70-an: Eks tapol PKI (baik yang betul-betuk PKI maupun yang di tuduh PKI) yang survive dalam pembunuhan dan hidup dalam pembuangan menulis pengalaman,menulis sejarah bangsa,menunjukan kegigihan manusia dalam melawan penindasan.
Dekade 80-an 90an: Eks tapol PKI (baik yg betul-betul PKI maupun yang di tuduh PKI) begitu keluar dari pembuangan selama 10-15 tahun para aktivisnya mulai bergerak lagi dengan menerbitkan karya-karya sastra,lukisan,patung,dsb yang memperjuangkan rakyat,tidak kenal menyerah,gigih melawan kesewenang-wenangan.
Dekade 90-an sampai sekarang: Terus berusaha mencari jalan lain,pemikiran lain,kebijakan politik-ekonomi-budaya yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar