Kamis, 29 November 2012

Rakyat yang Saling “Bunuh”, Fenomena Dibalik Kelangkaan BBM


Kelangkaan Bahan Bakar Minyak, terutama bensin dan solar menjadi isu yang hangat dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini menjadi salah satau rangkaian persitiwa dibubarkannya BP Migas. Meskipun tidak sesanter berita tentang korupsi yang banyak melibatkan elit politik di negeri ini, namun kelangkaan BBM sangat membuat resah masyarakat luas. Hal ini tak lain, dampak yang diberikan karena kelangkaan ini dapat bersifat sistemik kepada seluruh entitas kehidupan.
Kelangkaan BBM menurut pemikiran saya bukan disebabkan kurangnya pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, akan tetapi lebih kepada ketidakmerataan distribusi BBM itu sendiri. Saat ini, banyak masyarakat, tidak hanya yang memiliki modal besar, akan tetapi dengan modal kecil sekalipun, mereka ramai-ramai menjual BBM di pinggir jalan, di depan rumah, bahkan ironisnya di depan SPBU sendiri, muncul “pertamini” yang berjejer rapi. Sehingga tak jarang, apabila di SPBU sudah kehabisan stok, di “Pertamini” tersebut masih bertengger rapi, Jeligen atau tabung-tabung kaca berisikan BBM yang terisi penuh. Tentu saja dengan harga yang lebih tinggi.
Kurangnya pengawasan terhadap SPBU-SPBU “nakal” yang membiarkan masyarakat membeli BBM dengan Jeligen secara massal dengan fee untuk setiap jeligennya menyebabkan kelangkaan BBM di SPBU semakin nyata. Belum lagi oknum masyarakat lain, dengan modus berbeda, yakni dengan membuat tangki buatan (modifikasi) di mobil atau motor mereka untuk “menyedot” BBM di SPBU-SPBU tersebut. Fenomena ini saya jumpai di beberapa daerah di pulau Sumatera, dan mungkin juga terjadi di daerah lain. Bahkan, hal ini tetap terjadi meskipun ada mobil keamanan di areal SPBU tersebut. Mungkin telah terjadi “sesuatu” dengan “penunggu” mobil tersebut. Saya pun hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala sambil mengelus dada. Sudah sedemikian parahkah mental bangsa ini?, sehingga antar rakyat kecil pun sudah saling “bunuh”?.
Bisnis BBM yang sistematis yang berujung pada dekadensi moral oknum masyarakat ini menjadi salah satu penyebab langkanya BBM di negeri ini. Tidak ada lagi rasa malu untuk “mencuri” hak-hak masyarakat lain. oknum keamanan tidak malu lagi petentang petenteng berdiri dan memarkirkan kendaraanya yang keren itu, sementara ada pelanggaran hukum di depan mata dibiarkan saja. Dan akhirnya, saya hanya bisa berfikiran positif, bahwa semoga semua ini hanya dilakukan oleh oknum,dan tidak menular kepada oknum-oknum yang lain, sehingga terbentuklah kumpulan oknum, dan bangsa ini pun jadi bangsa “oknum”. Semoga…

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.